Nama : Umrotul Hafidhoh Hadiningrum
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kesiapan menjelang menopause
Menurut Nugraha (2007) faktor yang mempengaruhi
kesiapan wanita menghadapi menopause adalah:
1)
Psikis
Pikirapikiran negatif mengenai menopause,
bahwa menopause adalah permulaan kemerosotan memasuki usia tua, hilangnya
kualitas feminim dan seksual wanita dapat mempengaruhi dalam menghadapi
kesiapan menopause.
2)
Peran
Keluarga
Kurangnya dukungan dan perhatian keluarga
pada wanita yang mulai memasuki masa menopause dimana mulai mengalami
gejala-gejala menopause, dapat mempengaruhi kesiapan mereka dalam menghadapi
menopause.
3)
Informasi
Kurangnya informasi yang didapat mengenai
menopause dapat menyebabkan pandangan yang negatif terhadap
menopause sehingga mempengaruhi kesiapan wanita dalam menghadapi
menopause.
4)
Budaya
Budaya juga ikut berpengaruh terhadap
kesiapan wanita menghadapi menopause, contohnya pada budaya patriaki dimana
menopause langsung dikaitkan dengan ketidakmapanan perempuan dalam memberikan
kepuasan seksual laki-laki.
Menopause
merupakan proses alamiah yang terjadi pada semua perempuan,
namun efek sampingnya banyak mempengaruhi keharmonisan rumah tangga apabila
tidak siap menghadapinya. Masa perubahan ini akan dapat dilalui dengan baik,
tanpa gangguan yang berarti, jika wanita tersebut mampu menyesuaikan diri
dengan kondisi baru yang muncul. Faktor penentu apakah wanita tersebut siap
dengan datangnya masa menopause ini ada di tangan wanita itu sendiri. Di sini faktor
pengetahuan mengenai menopause sangat berpengaruh dalam menghadapi masa
tersebut (Maspaitela, 2007).
Masa
premenopause bukan sesuatu yang harus ditakuti, kalausaja para wanita yang
memiliki umur senja mengetahui dengan benar proses menopause, sehingga bisa
lebih siap menghadapi segala kemungkinan (Suheimi, 2006). Sehingga diperlukan
kesiapan dalam menghadapi
masa menopause. Secara umum melalui wawancara yang efektif dan pendidikan
tentang masa menopause diharapkan para wanita akan lebih tabah menghadapi. Kesiapan
seorang wanita menghadapi masa menopause akan sangat membantu ia menjalani masa
ini dengan lebih baik. Berikut ini hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk
menyiapkan diri menghadapi menopause :
(1.)
Menkonsumsi makanan bergizi
Menurut
ahli gizi Melani (2007), sebaiknya mengkonsumsimakanan dengan gizi yang
seimbang. Pemenuhan gizi yangmemadai akan sangat membantu dalam menghambat
berbagaidampak negatif menopause terhadap kinerja otak, mencegah kulit kering,
serta berbagai penyakit lainnya. Yang dimaksud dengan gizi seimbang adalah
memenuhi kebutuhan gizi per hari dengan asupan zat-zat gizi seimbang yang
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Kebutuhan
kalori dan zatgizi setiap orang berbeda-beda, yaitu tergantung berat badan,
tinggi badan, umur, dan aktivitas. Kebutuhan gizi orang dewasa dengan berat
normal adalah sekitar 2.000 - 2.200 kkal/per hari.
Dengan
pemenuhan gizi secara seimbang ini diharapkan seseorang tidak kelebihan atau
kekurangan berat badan dan juga terjangkit suatu penyakit. Apabila cukup mengkonsumsi
gizi seimbang, tidak diperlukan asupan gizi tertentu mencegah suatu gangguan.
Namun, tidak ada salahnya untuk mengantisipasi kebutuhan makanan yang diperlukan
pada masa menopause atau berhentinya hormon estrogen dalam tubuh. Terutama jika
memiliki risiko terkena gangguan tubuh tertentu yang mungkin akan terjadi
dimasa yang akan datang. Misalnya, asupan kalsium dapat diperoleh dari susu, keju,
yogurt, ikan teri, sereal, kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu dan tempe).
Jenis kacang-kacangan mengandung isoflavon yang fungsinya mirip estrogen.
Asupan
zat gizi tidak hanya cukup, tetapi jenisnya jugaharus diperhatikan. Batasi mengkonsumsi
lemak, sebaiknya hanya menggunakan lemak dengan asam lemak tak jenuh. Mengurangi
makanan yang terlalu asin dan pedas juga dapat mencegah keluhan premenopause
menjadi berat. Tambahkan vitamin dalam menusehari-hari yaitu vitamin A, B, C,
D, dan E sebagai antioksidan.
(2.)
Menghindari stres
Usahakan
untuk membiasakan gaya hidup rileks dan
menghindari
tekanan yang dapat membebani pikiran. Hal ini penting untuk menghindari mengatasi
dampak psikologis akibat menopause. Wanita yang memasuki masa menopause, tidak
jarang merasa dirinya sudah tidak sempurna lagi sebagai seorang wanita. Kondisi
ini sering menimbulkan tekanan psikologis.
Jika
tekanan psikologis tidak dapat diatasi akan berkembang menjadi stres yang berdampak
buruk pada kehidupan sosial seorang wanita. Selain itu, stres atau keadaan
tegang akan merangsang otak yang dapat mengganggu keseimbangan hormon yang
akhirnya berdampak pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, biasakan sejak dini
untuk hidup lebih rileks dan mengatasi setiap masalah dengan cepat dan jalan
terbaik.
(3.)
Menghindari merokok dan minum-minuman beralkohol
Bukan
rahasia lagi, merokok dapat merusak kesehatan seseorang.
Bukan itu saja, merokok juga akan merusak kecantikan seseorang. Asap nikotin
dapat membuat kulit wajah kering dan kusam. Berhenti merokok akan mengurangi
gejala-gejala pada saatpremenopause.
(4.)
Olahraga secara teratur
Olahraga
selain dapat menguatkan tulang, juga dapat
mencegah
penyakit jantung, diabetes, jenis kanker tertentu, dan juga dapat menghilangkan
stress. Olahraga yang bisa dilakukan seperti jalan kaki, jogging, bersepeda,
berenang, naik turun tangga, dan sebagainya.
Dilakukan
paling sedikit tiga kali dalam seminggu, minimal 30 menit sekali latihan. Dengan
tetap berusaha hidup aktif akan menekan gejala insomnia, memperlambat
osteoporosis, penyakit jantung, serta mencegah hot flushes.
(5.)
Berkonsultasi dengan dokter
Meskipun
masa menopause merupakan peristiwa normalyang akan terjadi pada setiap wanita,
tetapi tidak ada salahnya sebelum memasuki masa tersebut, mempersiapkan diri
dengan mencari informasi yang benar. Hal ini tentu saja bisa diperoleh dengan
buku bacaan yang mudah diperoleh. Namun, tidak ada salahnya jika berkonsultasi dengan
dokter. Apalagi jika ada masalah kesehatan atau mempunyai gaya hidup yang memungkinkan
munculnya masalah pada masa menopause.
(6.)
Dukungan keluarga
Menopause
dapat berjalan dengan lancar dengan adanya
kemauan
diri memandang hidup yang akan datang sebagai sebuah harapan yang
membahagiakan, sehingga peristiwa yang dialami selalu dipandang dari segi yang
baik. Hal tersebut dapat berlangsung bila ada dukungan dari orang sekitar,
khususnya suami. Peran yang positif akan menumbuhkan perasaan bahwa
kehadirannya masih sangat dibutuhkan oleh keluarga.
Seorang
suami yang peka, akan menyadari bahwa istrinya tidak
selincah dulu sehingga suami harus berinisiatif membantu istri menyelesaikan
tugas rumah tangga. Anak-anak hendaknya membuat upaya tulus untuk memahami
alasan naik turunnya emosi ibu. Mereka perlu menyadari kebutuhan ibu mereka
untuk mendapatkan waktu pribadi. Apabila menopause bisa dihadapi dengan baik, maka
kualitas hidup dalam menjalani menopause akan lebih baik dan akan tercipta
kehidupan keluarga yang harmonis.
Kesiapan secara psikologis membantu mengurangi dampak
buruk pada perempuan yang memasuki
masa menopause. Pengetahuan cukup dan dukungan keluarga diperlukan untuk itu. Kekurangan
pengetahuan membuat perempuan cemas jika memasuki masa menopause. Kecemasan
berlebihan bisa menyebabkan depresi. perempuan
yang memasuki masa perimenopause hingga menopause, pada usia 35-60 tahun, akan
mengalami perubahan psikologis dan fisik, seperti mudah marah dan kondisi fisik
melemah. Oleh karena itu, pemahaman keluarga diperlukan untuk membantu mereka
menghadapi fase ini. Komunikasi amat
penting. Kehadiran keluarga untuk mendengar keluh kesah akan sangat berarti
bagi perempuan .
Melakukan banyak aktivitas dan menikmati setiap aktivitas
tersebut juga akan menyehatkan kondisi psikis. Selain itu, juga meningkatkan
religiositas untuk menerima perubahan itu.Perempuan religius memiliki tingkat
kecemasan dan stres yang minim sehingga dapat mempersiapkan diri menjelang masa
menopause. Sementara itu jika keadaan psikologis seseorang tidak sehat, hal itu
dapat menstimulasi penurunan jumlah hormon, di antaranya memicu menopause. Meski tak bisa
dihindariterjadinya menopause bisa ditunda. Hal ini bisa dilakukan dengan
menerapkan pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi dan olahraga
teratur. Ia menganjurkan perempuan
membiasakan diri mengonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang cukup, makan
makanan berserat, serta mengonsumsi vitamin. Selain makanan, olahraga yang teratur juga perlu untuk
menjaga kondisi tubuh. Jalan kaki dan berenang adalah dua olahraga sederhana
yang sangat dianjurkan. Makanan dan
olahraga mampu menghindarkan perempuan dari menopause dini, sekaligus
mengurangi gangguan fisik dan psikologis ketika memasuki masa menopause.
(Kompas, 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar