Senin, 13 Oktober 2014

Faktor yang mempengaruhi kesiapan menopause


Nama : Umrotul Hafidhoh Hadiningrum



Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan menjelang menopause
      Menurut Nugraha (2007) faktor yang mempengaruhi kesiapan wanita menghadapi menopause adalah:
1)      Psikis
      Pikirapikiran negatif mengenai menopause, bahwa menopause adalah permulaan kemerosotan memasuki usia tua, hilangnya kualitas feminim dan seksual wanita dapat mempengaruhi dalam menghadapi kesiapan menopause.
2)      Peran Keluarga
      Kurangnya dukungan dan perhatian keluarga pada wanita yang mulai memasuki masa menopause dimana mulai mengalami gejala-gejala menopause, dapat mempengaruhi kesiapan mereka dalam menghadapi menopause.

3)         Informasi
      Kurangnya informasi yang didapat mengenai menopause dapat menyebabkan pandangan yang negatif  terhadap  menopause sehingga mempengaruhi kesiapan wanita dalam menghadapi menopause.
4)         Budaya
      Budaya juga ikut berpengaruh terhadap kesiapan wanita menghadapi menopause, contohnya pada budaya patriaki dimana menopause langsung dikaitkan dengan ketidakmapanan perempuan dalam memberikan kepuasan seksual laki-laki.

Menopause merupakan proses alamiah yang terjadi pada semua perempuan, namun efek sampingnya banyak mempengaruhi keharmonisan rumah tangga apabila tidak siap menghadapinya. Masa perubahan ini akan dapat dilalui dengan baik, tanpa gangguan yang berarti, jika wanita tersebut mampu menyesuaikan diri dengan kondisi baru yang muncul. Faktor penentu apakah wanita tersebut siap dengan datangnya masa menopause ini ada di tangan wanita itu sendiri. Di sini faktor pengetahuan mengenai menopause sangat berpengaruh dalam menghadapi masa tersebut (Maspaitela, 2007).
Masa premenopause bukan sesuatu yang harus ditakuti, kalausaja para wanita yang memiliki umur senja mengetahui dengan benar proses menopause, sehingga bisa lebih siap menghadapi segala kemungkinan (Suheimi, 2006). Sehingga diperlukan kesiapan dalam menghadapi masa menopause. Secara umum melalui wawancara yang efektif dan pendidikan tentang masa menopause diharapkan para wanita akan lebih tabah menghadapi. Kesiapan seorang wanita menghadapi masa menopause akan sangat membantu ia menjalani masa ini dengan lebih baik. Berikut ini hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyiapkan diri menghadapi menopause :
(1.) Menkonsumsi makanan bergizi
Menurut ahli gizi Melani (2007), sebaiknya mengkonsumsimakanan dengan gizi yang seimbang. Pemenuhan gizi yangmemadai akan sangat membantu dalam menghambat berbagaidampak negatif menopause terhadap kinerja otak, mencegah kulit kering, serta berbagai penyakit lainnya. Yang dimaksud dengan gizi seimbang adalah memenuhi kebutuhan gizi per hari dengan asupan zat-zat gizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Kebutuhan kalori dan zatgizi setiap orang berbeda-beda, yaitu tergantung berat badan, tinggi badan, umur, dan aktivitas. Kebutuhan gizi orang dewasa dengan berat normal adalah sekitar 2.000 - 2.200 kkal/per hari.
Dengan pemenuhan gizi secara seimbang ini diharapkan seseorang tidak kelebihan atau kekurangan berat badan dan juga terjangkit suatu penyakit. Apabila cukup mengkonsumsi gizi seimbang, tidak diperlukan asupan gizi tertentu mencegah suatu gangguan. Namun, tidak ada salahnya untuk mengantisipasi kebutuhan makanan yang diperlukan pada masa menopause atau berhentinya hormon estrogen dalam tubuh. Terutama jika memiliki risiko terkena gangguan tubuh tertentu yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang. Misalnya, asupan kalsium dapat diperoleh dari susu, keju, yogurt, ikan teri, sereal, kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu dan tempe). Jenis kacang-kacangan mengandung isoflavon yang fungsinya mirip estrogen.
Asupan zat gizi tidak hanya cukup, tetapi jenisnya jugaharus diperhatikan. Batasi mengkonsumsi lemak, sebaiknya hanya menggunakan lemak dengan asam lemak tak jenuh. Mengurangi makanan yang terlalu asin dan pedas juga dapat mencegah keluhan premenopause menjadi berat. Tambahkan vitamin dalam menusehari-hari yaitu vitamin A, B, C, D, dan E sebagai antioksidan.
(2.) Menghindari stres
Usahakan untuk membiasakan gaya hidup rileks dan menghindari tekanan yang dapat membebani pikiran. Hal ini penting untuk menghindari mengatasi dampak psikologis akibat menopause. Wanita yang memasuki masa menopause, tidak jarang merasa dirinya sudah tidak sempurna lagi sebagai seorang wanita. Kondisi ini sering menimbulkan tekanan psikologis.
Jika tekanan psikologis tidak dapat diatasi akan berkembang menjadi stres yang berdampak buruk pada kehidupan sosial seorang wanita. Selain itu, stres atau keadaan tegang akan merangsang otak yang dapat mengganggu keseimbangan hormon yang akhirnya berdampak pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, biasakan sejak dini untuk hidup lebih rileks dan mengatasi setiap masalah dengan cepat dan jalan terbaik.
(3.) Menghindari merokok dan minum-minuman beralkohol
Bukan rahasia lagi, merokok dapat merusak kesehatan seseorang. Bukan itu saja, merokok juga akan merusak kecantikan seseorang. Asap nikotin dapat membuat kulit wajah kering dan kusam. Berhenti merokok akan mengurangi gejala-gejala pada saatpremenopause.
(4.) Olahraga secara teratur
Olahraga selain dapat menguatkan tulang, juga dapat mencegah penyakit jantung, diabetes, jenis kanker tertentu, dan juga dapat menghilangkan stress. Olahraga yang bisa dilakukan seperti jalan kaki, jogging, bersepeda, berenang, naik turun tangga, dan sebagainya.
Dilakukan paling sedikit tiga kali dalam seminggu, minimal 30 menit sekali latihan. Dengan tetap berusaha hidup aktif akan menekan gejala insomnia, memperlambat osteoporosis, penyakit jantung, serta mencegah hot flushes.
(5.) Berkonsultasi dengan dokter
Meskipun masa menopause merupakan peristiwa normalyang akan terjadi pada setiap wanita, tetapi tidak ada salahnya sebelum memasuki masa tersebut, mempersiapkan diri dengan mencari informasi yang benar. Hal ini tentu saja bisa diperoleh dengan buku bacaan yang mudah diperoleh. Namun, tidak ada salahnya jika berkonsultasi dengan dokter. Apalagi jika ada masalah kesehatan atau mempunyai gaya hidup yang memungkinkan munculnya masalah pada masa menopause.
(6.) Dukungan keluarga
Menopause dapat berjalan dengan lancar dengan adanya kemauan diri memandang hidup yang akan datang sebagai sebuah harapan yang membahagiakan, sehingga peristiwa yang dialami selalu dipandang dari segi yang baik. Hal tersebut dapat berlangsung bila ada dukungan dari orang sekitar, khususnya suami. Peran yang positif akan menumbuhkan perasaan bahwa kehadirannya masih sangat dibutuhkan oleh keluarga.
Seorang suami yang peka, akan menyadari bahwa istrinya tidak selincah dulu sehingga suami harus berinisiatif membantu istri menyelesaikan tugas rumah tangga. Anak-anak hendaknya membuat upaya tulus untuk memahami alasan naik turunnya emosi ibu. Mereka perlu menyadari kebutuhan ibu mereka untuk mendapatkan waktu pribadi. Apabila menopause bisa dihadapi dengan baik, maka kualitas hidup dalam menjalani menopause akan lebih baik dan akan tercipta kehidupan keluarga yang harmonis.
Kesiapan secara psikologis membantu mengurangi dampak buruk pada perempuan yang memasuki masa menopause. Pengetahuan cukup dan dukungan keluarga diperlukan untuk itu. Kekurangan pengetahuan membuat perempuan cemas jika memasuki masa menopause. Kecemasan berlebihan bisa menyebabkan depresi.  perempuan yang memasuki masa perimenopause hingga menopause, pada usia 35-60 tahun, akan mengalami perubahan psikologis dan fisik, seperti mudah marah dan kondisi fisik melemah. Oleh karena itu, pemahaman keluarga diperlukan untuk membantu mereka menghadapi fase ini. Komunikasi amat penting. Kehadiran keluarga untuk mendengar keluh kesah akan sangat berarti bagi perempuan .
Melakukan banyak aktivitas dan menikmati setiap aktivitas tersebut juga akan menyehatkan kondisi psikis. Selain itu, juga meningkatkan religiositas untuk menerima perubahan itu.Perempuan religius memiliki tingkat kecemasan dan stres yang minim sehingga dapat mempersiapkan diri menjelang masa menopause. Sementara itu jika keadaan psikologis seseorang tidak sehat, hal itu dapat menstimulasi penurunan jumlah hormon, di antaranya memicu menopause. Meski tak bisa dihindariterjadinya menopause bisa ditunda. Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi dan olahraga teratur. Ia menganjurkan perempuan membiasakan diri mengonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang cukup, makan makanan berserat, serta mengonsumsi vitamin. Selain makanan, olahraga yang teratur juga perlu untuk menjaga kondisi tubuh. Jalan kaki dan berenang adalah dua olahraga sederhana yang sangat dianjurkan. Makanan dan olahraga mampu menghindarkan perempuan dari menopause dini, sekaligus mengurangi gangguan fisik dan psikologis ketika memasuki masa menopause. (Kompas, 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar